whatever;
HOME ABOUT DHY ABOUT SALSA TUTOBIES LINKIES FOLLOW
My Identitiy
Watashi wa DHY dessu.


Yeah hello stalk peeps. Run around in our blog. We dare you to leave your message on our cbox and follow us. Oh ya, we are Dhy n' Salsa.


Our Banner.
you grab ours, we grab yours.





The Scream
Scream if you see strangers


Sparks fly whenever you smile :') I was made for lovin' you...



CAUTIONS: do not copy me. coz I have now an application to show what code is same to me and i have plagirsm checker on my PC. beware.






When Fall In Love..
10 Dec 2013 | 0 crush


Ohh, hai! Mau baca ya? Remember. Ini rahasia, jangan bahas di FB atau socialmedia lainnya, aku malu. Kalo di cbox boleh...

Hai semua.
Bolehkah aku berbahagia tetapi hanya sesaat? Hari ini aku sangat capek, dan bisakah aku menampung kelelahan itu? Baca yuk. 

Jadi, pulang sekolah tadi, sehabis ULUM, aku langsung disambut oleh anak-anak kecil yang sejemputan denganku; Cut, Aulia, Zahra, Dhyandra, dan Aleea. Hm, menyenangkan juga mempunyai partner-parnter cilik yang "siap membantuku".
Saat itu om Sambas (abang jemputanku) belum datang. Jadi yah, mereka menaruh tas di saung mini sambil menaungi diri sendiri dari panas. Sedangkan aku dengan sepatu dan tas menaiki pohon dan menggantung tasku disalah satu batangnya sambil menaruh sepatu diatas tasku (jorok mode on).
Aku ngeliat kak Ibma (samaran) lagi main sama temen-temennya. Aku mikir, Ya tuhan, kenapa mesti ada mahluk setampan dia? Aku terus ngeliatin dia sampe dibilang bengong sama si Zahra. Aku ketawa kecil aja, biar enggak ketahuan kalo aku ngeliatin dia.
"Kakak kok bengong terus sih? Ngeliatin siapa?" si Cut ikut-ikut "nyikat" diri aku sambil ngeliat apa yang aku pandang. Aku buru-buru ngeliat ke arah lain.
"Oooh, ngeliat merak. Udah kak, jangan bengong, nanti kesurupan," ujar Aleea. Aku ngangguk aja. Tapi, masalahnya, kak Ibma malah jalan ke pohon yang lagi aku naikin. Yaudah, aku buru-buru turun dan ujung-ujungnya salting.
"Hm, semua, kita nunggu disana aja, yuk," aku tambah salting pas diliatin kak Ibma. "Please, disana lebih teduh, kakak capek,"
"Iya deh, ya, ayo semuanya kita kesana! Lagian ada gerombolan anak laki, ada yang lagi masanya tuh!" ujar Dhyandra seenaknya.
"Kamu jangan seenaknya saja kalau bicara. Bisa saja menyinggung kak Dhyani," ucap Cut. Aku mengangguk, kemudian tersenyum kecil karena aku tahu memang aku sedang masanya. Apalagi di gerombolan itu ada satu anak yang kutaksir.
"Oke, lama nih! Lento (lambat) banget soh, ayo! Don't make me waiting so long OK? Common!" ujarku kesal melihat kak Ibma sudah mulai dekat dengan posisi kami berdiri. Saat sudah tidak tahan akhirnya aku terhuyung-huyung berlari ke pos Satpam-- bagian depan sekolah.
"Kak Dhyani kena virus ya?" ujar Aleea ketika sampai.
"Virus jatuh cintaaa, niiih?" pancing Dhyandra. Oh tidak, dia tidak mungkin mengetahui! Tidakkk...! Aku langsung menggeleng. Pada dasarnya aku speechless.
"Nggak mungkin. Belum masanya," ujarku nggak berarti. Capek juga ngurusin krucil-krucil yang ini. "Lebih baik kalian jajan, sana. Jangan ngganggu, kakak sudah capek dengan 'ciapan' kalian," ujarku sambil mencibir, "anak seusiaku belum diperbolehkan jatuh cinta."
"Pada dasarnya kakak melakukannya,"
"OH-MY-GOD, siapa yang bilang itu?" kataku naik darah.
Semua menunjuk ke arah anak laki-laki 'pemancing' yang hitam itu, aku mendekatinya lalu menarik bajunya, lalu berbisik, "Jangan berani-berani menghina kakak kelas. Itu tidak baik. Mending kalau kamu mau minta maaf," lalu aku melepaskan tarikanku pada bajunya.
"Dah ya semua, kakak mau manjat pohon," teriakku lalu lari ke pohon. Tapi..., o-ooow, ada kak Ibma di atas pohon! Dia manjat, dimana? Di tempat yang biasa kududuki! Oh no, ini bakal jadi masalah.
Untungnya setelah beberapa menit dia turun. Akhirnya aku bisa duduk menikmati angin diatas. 

"MONYET!"

Aku berbalik sigap. WHAT?! Ada kakak-kakak, tapi bukan kak Ibma untungnya. Akhirnya untungnya setelah itu jemputanku dateng. Alhamdu-lilaaaaah.

Belum habis, lhooo. Ini kisah yang membuatku malu bangetttt...

Jadi tadi siang, aku lagi ada masalah sama sahabat-sahabatku, terus aku jalannya jadi sama Keisya dan Najwa. Terus kan mau sholat, kami ketinggalan ceritanya. Terus, aku liat ada kak Ibma sama sahabatnya (1 doang) lagi dipukul pantatnya (asdfghjkl) sama Giri, Khalid, dll (sekelasku) juga. Mereka ketinggalan. Kata pak Joko disuruh kekelas aja, jadi kami kekelas lari. Pas sampe di kelas...

"MUKENAKU!" O-oww, mukenaku ketinggalan! Nooo... okey, bakal kuambil dulu. Dan apa yang terjadi pas aku menengok keluar kelas? Jejejeng....,

Kak Ibma lagi memegangnya! Dia kayak sirkus banteng merah itu, kayak mancing aku buat kesana ngambil mukenaku. Dia senyum ke aku. What? Aku nggak bakal melupakan saat ini..., batinku. Aku langsung lari dan... ZIP! Mukenaku kuambil dari tangannya. Aku sempat nyentuh tangannya  Lembut rasanya (abaikan).

Someone, help me.

PASTFUTURE


Post a Comment

Guuuys.
Have you read my entry? (´⌣`ʃƪ) So now you have to comment! Cause, in this kingdom #eh there are a rules! #peace :P

Copyright © by Dhy and Salsa. | Color and Inspiration by mrsbaekyeol | 2014 All rights reserved.